SISTEM KEAMANAN KOMUNIKASI DALAM ELECTRONIC COMMERCE
Data mentah dari sebuah komputer
yang dikirimkan ke komputer lain pada dasarnya rawan terhadap “interfensi” dari
pihak ketiga, sehingga diperlukan suatu strategi khusus agar paling tidak dua
hal terjadi (Kosiur, 1997):
1.
Data yang dikirimkan tidak dapat secara “fisik”
diambil oleh pihak lain yang tidak berhak; atau
2.
Data yang dikirimkan dapat “diambil secara
fisik”, namun yang bersangkutan tidak dapat membacanya
·
Berdasarkan rumus atau formula pemetaan tertentu
(misalnya rumus matematika sederhana), teks dokumen asli akan diacak atau
dienkripsi menjadi sebuah teks yang baru (cipher text).
·
Teks yang “tidak dapat dibaca” ini kemudian
barulah dikirimkan ke penerima melalui jalur internet. Untuk dapat membacanya,
si penerima akan menggunakan “kunci” yang sama untuk mendekripsikan pesan yang
ada. Dengan adanya mekanisme ini, si pengirim dan si penerima dapat melakukan
komunikasi secara aman tanpa rasa takut pesannya terbaca oleh mereka yang
mencurinya sepanjang jalur komunikasi.
Ø
Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai
berikut:
1. Karena kunci yang dipergunakan
sama, berarti masing-masing orang harus memiliki kunci yang berbeda jika ingin
berkomunikasi dengan orang lain, yang tentu saja akan sangat repot mengingatnya
2. Jika secara kebetulan dua atau
lebih orang memiliki kunci yang sama, maka yang bersangkutan dapat mencuri dan
mendeskripsikan pesan orang lain
3. Masalah autentifikasi juga akan
menjadi isu utama, karena si penerima belum tentu yakin bahwa si pengirim
adalah orang yang sesungguhnya, karena mungkin saja orang lain yang secara
sengaja mengetahui kunci enkripsi si pengirim mencoba mengirimkan dokumen atas
nama orang lain.
Ø
Mekanisme penyandian lainnya yang lebih baik
adalah dengan menggunakan metode “public-key cryptography”
Ø
Setiap orang yang akan melakukan komunikasi via
internet akan diberikan sebuah kunci (disebut sebagai “public key”) yang
diketahui oleh semua orang secara terbuka.
Ø Jika
seseorang ingin mengirimkan sebuah pesan, maka yang bersangkutan diharapkan
untuk terlebih dahulu melihat daftar public key (kunci publik) dan mencari tahu
kunci publik si penerima.
ANCAMAN KEAMANAN
Ancaman
keamanan yang terjadi terhadap informasi:
1.
Interruption: ancaman terhadap availability informasi, data yang ada dalam
system computer dirusak atau dihapus sehingga jika data atau informasi tersebut
dibutuhkan maka pemiliknya akan mengalami kesulitan untuk mengaksesnya, atau
bisa saja hilang.
2.
Interception: ancaman terhadao kerahasiaan. Informasi disadap sehingga orang
yang tidak berhak dapat mengakses computer dimana informasi tersebut disimpan .
3.
Modification: ancaman terhadap integritas. Orang tidak berhak berhasil menyadap lalu lintas informasi yang sedang dikirim.
4.
Fabrication: ancaman terhadap integritas. Orang yang tidak berhak berhasil
meniru atau memalsukan informasi.
Komentar
Posting Komentar