AUTENTIKASI
Metode untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli,
atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang
yang dimaksud. Teknik autentikasi adalah prosedur yang digunakan untuk
membuktikan:
- Keaslian
pesan (message integrity)
- Keaslian
identitas pengirim (user authentication).
- Pengirim
tidak dapat menyangkal isi pesan (non-repudiation)
Elemen Autentikasi
Yang di-autentikasi - Person / group / code / system. Tingkat perbedaan entitas yg di-autentikasi.
Distinguishing characteristic: Karakteristik yang membedakan penipuan komputer adalah bahwa pelaku mengakses atau menggunakan komputer dengan maksud untuk menjalankan skema penipuan.
penanggung jawab sistem - Operator/ system owner /
administrator:
Authentication mechanism : hak akses - Access control
mechanism
Basis/Faktor2 Autentikasi
- Something
you know : Password, PIN ATM, nomor kunci
- Something
you have : Peralatan fisik: kartu ATM, KTM, Smart card, kunci kamar
- Something
you are : Biometric: mata, tulisan tangan ,sidik jari, suara,
- Something
you do : Lokasi : GPS
Password
Metode otentikasi konvensional yang selama ini familiar di gunakan adalah menggunakan kombinasi “username” dan “password” atau biasa juga di sebut dengan metode “single factor authentication”. Username adalah sebuah penanda unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi seorang user. Password adalah sebuah kombinasi rahasia yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus-tersembunyi.
Penanganan password - Pada Sistem
Untuk setiap user, penyimpan sistem dilakukan enkripsi Password, dimana enkripsi adalah fungsi konversi dari password ke ciphertext password (misal., RC6) dan disimpan dalam file Enkripsi(password) sebaiknya mudah dikomputasikan, Ciphertext password seharusnya sulit dikomputasikan / dihitung secara komputasi, Password tidak disimpan dalam sistem. Ketika user meng-input-kan password, sistem langsung meng-enkripsi-kan ke ciphertext.
Serangan pada Password
- Guessing
attack / dictionary attack /
- Social
Engineering
- Sniffing
- Trojan
login
BIOMETRIC
Metode otentikasi teknologi dan ilmiah berdasarkan biologi dan digunakan dalam jaminan informasi (IA). Identifikasi biometrik mengotentikasi entri, data, atau akses yang aman melalui informasi biologis manusia seperti DNA atau sidik jari.
Dapat secara fisik :
- Fingerprints
/ sidik jari
- Retinal
/ Iris scanning /pembacaan selaput mata
- Face
recognition / Pengenalan wajah
- Hand
geometry recognition / Pola garis tangan
Perilaku :
- Voice
recognition / Pola suara
- Handwriting/signature
recognition / Pola tanda tangan / tulisan tangan
Kelebihan:
- Sulit
dipalsukan atau dicuri, tidak seperti kata sandi.
- Kemudahan
penggunaan dan kenyamanan.
- Ubah
sedikit sepanjang hidup pengguna.
- Tidak
dapat dipindahtangankan.
- Template
membutuhkan lebih sedikit penyimpanan.
Kekurangan:
- Membutuhkan
sistem biometrik berjalan dan mahal.
- Jika
sistem gagal menangkap semua data biometrik, itu dapat menyebabkan
kegagalan dalam mengidentifikasi pengguna.
- Membutuhkan
database yang menyimpan data biometrik masih dapat diretas.
- Kesalahan
seperti penolakan palsu dan penerimaan palsu masih bisa terjadi.
- Jika
pengguna terluka, maka sistem otentikasi biometrik mungkin tidak berfungsi
(misalnya pengguna membakar tangannya, maka pemindai sidik jari mungkin
tidak dapat mengidentifikasi mereka).
Proses autentikasi biometric
Biasanya menggunakan pendekatan pattern recognition (pengenalan pola). Suatu “profile” dibuat untuk seseorang dgn benar. Pencocokan nilai dihitung pd setiap usaha autentikasi.
Contoh biometrik :
Enkripsi Pesan dengan Kriptografi simetri
Algoritma simetris (symmetric algorithm) , adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm. Pesan yang dienkripsi dengan algoritma simetri sudah memberikan solusi untuk otentikasi pengirim dan keaslian pesan. Karena kunci simetri hanya diketahui oleh pengirim dan penerima. namun cara ini tidak menyediakan mekanisme untuk anti-penyangkalan - Arbitrase.
Arbitrase
Agar dapat mengatasi masalah
penyangkalan, maka diperlukan pihak ketiga yang dipercaya oleh
pengirim/penerima. Pihak ketiga ini disebut penengah (arbitrase).
Enkripsi Pesan dengan Kriptografi Asimetri
Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci privat (private key). Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna.
Pada umumnya kunci publik (public key)
digunakan sebagai kunci enkripsi sementara kunci privat (private key) digunakan
sebagai kunci dekripsi.
Enkripsi biasa (hanya untuk secrecy):
- pesan
dienkripsi dengan kunci publik penerima.
- pesan
didekripsi dengan kunci privat penerima.
- cara
ini tidak memberikan sarana otentikasi karena kunci publik diketahui oleh
banyak orang
Enkripsi sebagai tanda-tangan:
- pesan
dienkripsi kunci privat pengirim.
- pesan
didekripsi pesan dengan kunci publik pengirim.
- dengan
cara ini, maka kerahasiaan pesan dan otentikasikeduanya dicapai
sekaligus.
- ide
ini ditemukan oleh Diffie dan Hellman.
Proses menandatantangani pesan (oleh pengirim):
S
= ESK(M)
Proses membuktikan otentikasi pesan (oleh penerima):
M
= DPK(S)
Keterangan:
SK
= secret key = kunci privat pengirim
PK
= public key = kunci publik pengirim
E
= fungsi enkripsi D = fungsi dekripsi
M
= pesan semula S = signature = hasil enkripsi pesan
Dengan algoritma kunci-publik, penandatanganan pesan tidak
membutuhkan lagi pihak penengah (arbitrase).
Algoritma yang sering digunakan untuk enkripsi ini antara
lain :
- Fungsi
Hash
- Diffie
dan Hellman,
- RSA
dan
- ElGamal
Komentar
Posting Komentar